Rabu, 27 November 2013

Puisi Bahasa Indonesia

1.    PAGI

jangan biarkan sekuntum bunga itu
layu sebelum matahari membelainya
dengan menggemakan semburat jingga
ultra dalam irama nuansa cinta-semesta

lihatlah bagaimana alam begitu perkasa
memainkan peran-Nya
dalam rindu-dendam yang terbungkus
kasih sayang memberi semburat
makna seribu pesona

2.   HUJAN

Hujan selalu mengirimkan cerita lewat pintu rumah
menyusup ke kamar sepi ini
seperti huruf-huruf yang berjejer di dinding kusam
aku memungutnya menjadi cerita usang

                    Ah, begitulah hari semakin gegas berlari saja
                    meninggalkan lembar demi lembar cerita kemarin
                    di sini aku mengupas episode lampau itu
                    tentang orang  yang jauh
                    tentang orang tercinta

“Aku rindu masa lalu itu, adakah musim waktu yang bisa
membawaku kembali ke sana?”



3.   DALAM DOA KU

   pada suatu hari nanti
di hamparan sajadah
ragaku terkapar jiwaku melayang
suaraku kian senyap menggema
dzikir yang bersitahankan
rasa gejolak yang entah batasnya
namun aku terfakur dalam kemasyukan
cinta yang tak’kan pernah selesai
dengan kalimat AMIN


4.   LAGU KEMATIAN

  mati bagiku hanyalah istilah
sementara esensinya sama saja
karna hidup dan mati tiada beda
yang beda mampu tidak kita
memaknai hidup dalam mati
dan mati dalam hidup

sebab :
manusia terlalu sibuk
mempeributkan simbol
ketuhanan tanpa merengkuh
sejatinya makna Tuhan



5.   KUMBANG
Kumbang adalah sebuah kejahatan
pabila seekor kumbang menghalangi bunga-bunga
tuk menjalani proses penikmatan cahya
mentari pagi kerena hidup akan menentukan
sendiri jalan yang akan ditempuhnya

terkadang hidup terkesan kejam
namun itu sifat yang teramat natural
untuk mempertahankan agar hidup
tetap bernama hidup

dan kumbang-pun tetap setia
menanti bunga-Nya
sebab kumbang yakin bunga-Nya
akan selalu hidup karna
mekar semerbak itu milik-Nya

6.   GERHANA
sunyi itu…..
menerkam
setelah kering sudah
terlalu kerontang
adakah “telat”,
harus dimaknai….?
dalam rentang waktu?
kalau-pun….
lalu apa ?
manusia itu lemah tak pernah
benar-benar mengerti

7.   PERCAKAPAN AIR MATA
satu-persatu penduduk menangis
tersendat dengan kata yang terucap
hanyalah duka airmata
‘’Kapan pula derita ini mula?’’ katanya
‘’Mengapa pula harus kami yang disiksa?’’ jeritnya
perlahan benjolan tumbuh di kepala
dan di sukujur tubuh kami
‘’Inikah kutukan yang harus kami terima?’’

kami tak pernah bisa makan
dengan tenang karena
ikan pergi meninggalkan karang
kalaupun ada ikan di dalam karang
pastilah ia sudah mati terpanggang raksa – Jepang
haruskan minamata terulang
dalam hitungan jaman
kembali kami terdiam hanya airmata
yang terus bercerita tentang derita kami
di pulau seberang

8.   ARTI HIDUP

Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hidup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup

9. JANGAN PERNAH MENYERAH

Berwarna-warni indah bagai pelangi
Damai rasanya bagai mawar sedang mekar
Hari cerah takkan terulang
Tak akan sering pula terjadi                                      
                                          
                                           Bagai mimpi menjadi nyata
                                        Bagai khayalan menjadi satu fakta
                                        Kini,aku merasa hari ini milikmu
                                        Apa yang kau impikan menjadi kenyataan


Ketika kau mencoba menikmati ini semua
Berharap mimpi-mimpi  selanjutnya bisa kau raih
Tapi ini tidak..
Sebuah batu besar menghadrangmu didepan sana
Segala usaha telah kau lakukan

Bagai memasang pagar baja agar tak kemana-mana
Bagai wajahmu kau beri topeng agar tidak ada yang bisa   menghalangimu mempertahankannya
Tapi ternyata kau tak bisa
Mimpi itu hilang

Bintang yang akan kau raih sudah redup
Kerbau yang ada didalam kandang itupun pergi
Mawar yang ingin kau petik pun sudah layu


Tapi berakit-rakit dahulu,berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu,bersenang-senang kemudian
Jangan pernah kau menyerah
Sebelum mimpi itu berserah kepadamu

10. MENGGALIR ADANYA
terkadang
aku takmampu meanugrahi
cinta kasih
hati yang sepadan dengan
kehormatannya  sesuai dengan keikhlasan
dan kebaikannya padaku

padahal kebahagiaan
seorang perempuan
justru terletak pada ketulusan
kasih hati sang suami

namun terkadang aku
takmampu
aku sudah berusaha
mempelajarinya
tapi cinta bukanlah pelajaran

karna cinta adalah kekuasaan
yang menciptakan
hati kita dan hati kita
tak mampu menciptakan
cinta maka biarkan
mengalir apa adanya




11. NOKTAH

 Dalam kasih sayangku
Kepergian ataupun kematian itu menjadi muara
Menjadi lorong lurus tak berujung
hampa 
                        Dalam kasih sayang kita
                        Kubaca perih (ke mana)
                        (Bagaimana) luka kau tutur
                        Airmata

Dalam kasih sayang
Hanya hampa
Hanya airmata
Luka setia

12. CAMPUHAN RIVER

Apakah yang bisa kubanggakan darimu
Harga diri yang tergadai
Atau hati yang kosong
Kemolekan dan aroma tubuhmu yang instan
Yang kita poles sekejap di SPA berbau aroma birahi itu?

                                   Aku tak berharap jauh-jauh
                                   Seperti juga kisah setahun itu
                                   Bunga layu di jambangan
                                   Angin berlalu di sela rerantingan
                                   Kegamangan

Apakah yang bisa kubanggakan darimu
Selain kenikmatan sekilas
Dan luka diri?


13. LANGKAP DI PANTAI SORE
 
Di sini tak ada kelepak elang menyinggung muram
atau laki-laki yang menapaki pantai dengan wajah tertekuk
di sini pecah oleh keceriaan
seperti tangan kita yang saling berdekapan
merengkuh cinta sampai ke titik penghabisan
dan anak-anak  berlarian mengejar bola
nelayan melemparkan jala dengan pesona

Di sini kita membunuh lelah
oleh hidup yang merucut
oleh kasih yang pergi jauh tak berkabar
di sini, mari kita rengkuh kebahagian itu.
Karena menunggu yang engkau tangkap
Aku mendengar suara camar
Nyanyikan irama pantai
Wahai nelayan penakluk lautan
Aku menanti tangkapanmu besok di pasar
Dan berharap ikanmu segar

14. SEJAK ULANG TAHUN

bahkan seluruh apa yang hidup di bumi
mengucapkan salam sejahtera
dengarkan debur ombak dalam dada-Nya
adalah nyanyian surgawi
inilah hari dimana segalanya mekar semerbak
bersama mereguk sari madu kehidupan
yang telah Allah sediakan se-mesjid



15. EMBUN

titik embun jatuh dalam dekapan
fajar takkala smua masih terlena
lihatlah, bagaimana rerumputan yang senantiasa
menyambut-genggam panggilan- nya
dalam cinta dan kerinduan dalam cita dan asa
yang menjingga

bagi kami embun adalah anugerah
yang menjadikan kami tabah menjalani hari
bagi kami embun adalah pesona
dalam cinta yang mendamba
embun telah membuat kami tabah
embun juga yang telah mengajari kami
tentang arti kesetiaan cinta

16. ASA ISMANI

rembulan dinihari terkapar
di sudut malam menjelang
ismani yang menyeruak
desahan berat nafas
yang tertahan
mengapung bersama
jiwa menganga
asa menggapai rasa
dalam dekap kasih
ibunda…..




17. TETIRAH

di saat bayang-bayang mencapai
ujungnya perlahan ia
menghilang kerna ditelan
panjangnya.
itulah pertanda bahwa bulan
siap dengan masa-nya
yang sampurna

memancarkan pantulan cahya
sang surya dengan anggun-nya
menyajikan suasana khidmat
penuh makna; menampilkan
pesona-cinta Yang Maha
Sempurna dalam satu alunan
irama debur ombak di samudra
yang mengiringi segenap makhluk
‘tuk tetirah bermunajat pada
Sang Pencipta

18. BELENGGU
matahari yang telah terpancar semenjak pertama kali dunia tercipta
tak ‘kan pernah tenggelam untuk selamanya sampai akhir nanti
Ia selalu setia ‘tuk memberikan cahya-Nya bagi semua kehidupan.
kehidupan slalu mendambakan-Nya karena ia adalah harapan
ia tidak pernah pilih kasih ia selalu hadir bagi yang membutuhkannya
bahkan dalam kegelapan, ia masih membagi cahya-Nya pada rembulan
agar bisa memberikan kedamaian bagi siapa saja yang melihat-Nya
dan bulanpun tak segan menampakkan kesempurnaan-Nya
bagi yang mendamba kasih dan cinta yang mulia
kasih…..

hidup yang telah ada, banyak memberi makna bagi kesempurnaan-Nya
hingga kadang kita terlena dalam bayang-bayang maya
kita kadang terlalu cepat ‘tuk mengambil sebuah putusan
yang seharusnya tak kita lakukan
maka, nikmatilah hidup…..rasakanlah gerakan dan arusnya yang terus
mengalir. Jangan kau terlalu merindu-dendam terhadap apapun
kerna, perasaan yang terlampau kuat sering kali membelenggu kerja akal
percayalah…


19.   TAK PERNAH KENAL PUTUS ASA
tak lagi ada kekuatan kata
yang mampu ciptakan dunia
bila ramai gemuruh tanpa hatinurani
saat pemimpin bersantap steak impor
di resto-hotel bintang lima
kami rakyat jelata kencangkan kolor
jangankan menjilat liur
bahkan kami tak lagi tahu besok makan apa!
tiada lagi hati nurani
bila korupsi kauteladankan sehari-hari

kami rakyat tak kenal putus asa
meski badai derita kami alami
kami tak pernah kenal putus asa
mari! kita jaga hati nurani
biar Tuhan mengampuni

20. A vs a
  
   namaku : a
umurku dua, tujuh
aku selalu tergiur
pada setiap kemungkinan,
dulu
aku selalu terbentur
pada segala ketidakmungkinan,
sekarang
ah,
aku seekor teri,
yang terpisah dari rombongan
merasakan beratnya,
berenang sendiri

A (besar)
lalu KAU katakan,
KAU maha penyayang
lalu KAU katakan,
KAU maha pemurah
lalu KAU katakan,
KAU maha kuasa
lalu KAU katakan,
Kau lah segalanya
lalu …..SeBeNtArR!!!!
lalu (lirih) ku berkata
lalu “….MENGAPA……?”
lalu (diam) kubertanya
lalu KAU membisu,
………..padaku,

4 komentar:

  1. Bagus2 puisinya mba,,,semangat terus untuk menulis ya Semoga Allah memancarkan cahaya kebenaran juga dari fikiran2 kita yang bersandar pada Nya

    BalasHapus
  2. Ayosinaubocahkabeh.Blogspot.co.id

    BalasHapus
  3. bagus banget.. diksinya, maknanya.. :)

    BalasHapus
  4. MasyaAllah,bagus puisinya Kak...

    BalasHapus